Kamis, 06 Oktober 2016

Rasionalitas Filsafat


Filsafat selalu rasional
Hasil gambar untuk rasional 
 
Kajian filsafat tentulah sangat mendalam. Filsafat adalah proses mencari, pemikiran berdasarkan logika, segala sesuatu dipandang berdasarkan rasionalitas. Seperti halnya pada manusia, manusia sebagai ciptaan Tuhan kenapa memiliki dua telinga sedangkan hanya satu mulut? Logikanya manusia seharusnya banyak mendengar dan sedikit berbicara. Percuma saja bukan banyak berbicara tetapi dalam pembicaraannya tidak ada manfaat atau tidak berisi.
Selain itu, pertanyaan lain seperti kenapa laki-laki menjadi imam bagi perempuan? Atau kenapa laki-laki statusnya diatas perempuan? Logikanya, laki-laki dalam bertindak berdasarkan pikiran atau dengan otak, sedangkan perempuan lebih berpikir dengan hati. Otak terletak diatas kepala manusia, sedangkan hati terletak posisinya dibawah, jadi rasional bukan? Jika dikatakan laki-laki pada dasarnya diatas perempuan.
Seseorang berfilsafat karena adanya rasa ingin tahu, adanya rasa kagum, skeptis (keraguan terhadap sesuatu). Filsafat bersifat komunal atau tidak ada batasan.
Filsafat selalu bersifat rasional, selalu berdasarkan logika. Namun apapun sesuatu yang tidak masuk di logika, barulah hati yang mengelola. Seperti siapakah Tuhan? Bagaimana bentuk Tuhan? Hal tersebut tidak bisa dirasionalkan, hati yang akan mengelola karena keyakinan atau keimanan hanya ada di dalam hati.