Filsafat selalu rasional
Kajian filsafat
tentulah sangat mendalam. Filsafat adalah proses mencari, pemikiran berdasarkan
logika, segala sesuatu dipandang berdasarkan rasionalitas. Seperti halnya pada
manusia, manusia sebagai ciptaan Tuhan kenapa memiliki dua telinga sedangkan hanya
satu mulut? Logikanya manusia seharusnya banyak mendengar dan sedikit
berbicara. Percuma saja bukan banyak berbicara tetapi dalam pembicaraannya
tidak ada manfaat atau tidak berisi.
Selain itu, pertanyaan
lain seperti kenapa laki-laki menjadi imam bagi perempuan? Atau kenapa
laki-laki statusnya diatas perempuan? Logikanya, laki-laki dalam bertindak
berdasarkan pikiran atau dengan otak, sedangkan perempuan lebih berpikir dengan
hati. Otak terletak diatas kepala manusia, sedangkan hati terletak posisinya
dibawah, jadi rasional bukan? Jika dikatakan laki-laki pada dasarnya diatas
perempuan.
Seseorang berfilsafat
karena adanya rasa ingin tahu, adanya rasa kagum, skeptis (keraguan terhadap sesuatu). Filsafat bersifat komunal atau tidak ada batasan.
Filsafat selalu
bersifat rasional, selalu berdasarkan logika. Namun apapun sesuatu yang tidak
masuk di logika, barulah hati yang mengelola. Seperti siapakah Tuhan? Bagaimana
bentuk Tuhan? Hal tersebut tidak bisa dirasionalkan, hati yang akan mengelola
karena keyakinan atau keimanan hanya ada di dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar