“ Oh, it’s just me,
myself and I “ Bebe Rexha (G-Eazy)
dan teori George Simmel
Teori yang terkenal dari
seorang George Simmel adalah “Teori Philosophy Of Money”. Salah satu yang menjadi perhatian awal Simmel
dalam karya ini adalah hubungan antara uang dengan nilai. Simmel juga
mengatakan bahwa benda-benda yang terlalu dekat, terlalu mudah diperoleh, maka
benda itupun tidak terlalu berharga. Dan sebaliknya benda-benda yang terlalu
jauh, terlalu sulit, atau nyaris mustahil untuk didapatkan juga sangat tidak
bernilai.
Benda-benda yang paling bernilai adalah yang tidak terlalu
jauh ataupun terlalu dekat. Faktor yang mempengaruhi suatu benda bernilai atau
tidak adalah waktu yang diperlukan untuk mendapatkannya, kelangkaan, kesulitan
untuk memperolehnya, dan keharusan nya diberikan benda lain untuk
mendapatkannya. Simmel memandang uang sebagai bentuk khusus nilai. Uang
merupakan fenomena yang terkait dengan berbagai komponen kehidupan seperti
pertukaran, milik, kebebasan individu, gaya hidup, kebudayaan, dan nilai
individu. Jika dikaitkan dengan lagu “it’s just me, myself and I “ teori Simmel
ada kesesuaian atau terdapat kebenaran di dalamnya.
Dalam lagu ini menggambarkan seseorang yang sangat
mementingkan materi atau uang, bahkan membeli diri untuk kehidupan. Dalam lagu
ini menggambarkan seseorang yang tidak membutuhkan orang lain karena menganggap
semua aspek kehidupan bisa dibeli dengan uang, bahkan ketika terdapat
masalahpun dia menganggap bisa mengatasinya sendiri. Seperti yang Simmel
katakana bahwa benda-benda yang terlalu dekat, terlalu mudah diperoleh, maka
benda itupun tidak terlalu berharga.
Pada lagu “it’s just
me, myself and I “ ini menjelaskan bahwa segala sesuatu yang dia inginkan dapat
diperoleh atau dibelinya dengan mudah, jadi dapat dikatakan bahwa benda-benda
yang ia beli sebenarnya tidak terlalu berharga baginya karena ia mendapatkannya
dengan mudah, dengan cepat, tanpa harus menunggu waktu lama. Seperti pada lirik
“ A
Ferrari I’m buyin’ three (Ferrari aku membelinya sebanyak tiga buah), A closet
of saint Laurent, get what I want when I want ( sebuah lemari dari saint
Laurent, memiliki apa yang aku ingin saat aku menginginkan). Dalam lagu ini
ketika seseorang mengandalkan uang yang dimilikinya maka dia hanya ingin
sendiri, berada dirumah, bergaul dengan teman-teman palsu, bersenang-senang,
dan menciptakan sebuah tren atau gaya hidup. Itu menunjukan bahwa seolah-olah
hidupnya kurang bernilai, karena apa yang di inginkan bisa didapatkan dengan
mudah. Ia hanya bersenang-senang dengan uang, berpesta dengan minuman keras,
dan hal lainnya seperti pada lirik “I’m
swimming in money “, “swimming in liquor my liver is muddy”. Namun, pada
lagu ini juga tersirat makna bahwa untuk mencapai suatu kesenangan memiliki
uang dan segalanya bukan hanya karena keberuntungan tetapi harus dengan
bekerja, bekerja keras untuk mendapatkannya.
Dalam teorinya,
George Simmel juga menjelaskan efek dari uang, yakni :
o
Efek
positif, Uang memang seharusnya memberikan manfaat bagi manusia.
Dengan ditemukannya uang, manusia mudah
untuk menentukan standar dalam bertransaksi. Uang bersifat universal,
apalagi di jaman globalisasi saat ini. Uang menaruh investasi jangka panjang
kehidupan manusia kedepannya, contohnya dengan adanya pasar modal, tabungan,
semua semata-mata dilakukan karena uang diyakini bisa menjadi jaminan
hidup manusia nantinya.
Uang juga dapat memacu setiap orang untuk meningkatkan kapasitas diri, karena tinggi
rendahnya nilai uang yang akan dihasilkan, berbanding lurus dengan kualitas
diri seseorang. Hasil karya/ usaha seseorang dapat dihargai dengan jumlah
besarnya uang yang dia hasilkan
o
Efek
negatif, Efek negatif dari hubungan antara uang dan nilai yang
dikemukakan oleh Simmel adalah meningkatnya sinisme dan sikap acuh. Sinisme
terjadi ketika aspek tertinggi dan terendah dari kehidupan sosial
diperjualbelikan, direduksi menjadi alat tukar umum (uang). Sehingga kita bisa
“membeli” kecantikan, kebenaran, ataupun kecerdasan semudah membeli cemilan.
Meningkatnya segala hal menjadi alat tukar umum mengarah pada sikap sinis bahwa
segala hal memiliki harga, bahwa apapun dapat dijual atau dibeli di pasar. Efek negatif lain dari ekonomi uang
adalah semakin merebaknya hubungan impersonal antarorang. Alih-alih berhubungan
dengan individu sebagai pribadi, kita cenderung hanya berhubungan dengan
posisi. Misal, ketika mengenal orang kita hanya mengenal dari posisinya saja
(tukang antar barang, tukang kebun, tukang roti, dan lain-lain) dan hal itu
terlepas dari siapa yang menduduki posisi tersebut.
Seperti yang diungkapkan diatas mengenai dampak positif dan
negatif dari uang, pada lagu “it’s just me, myself, and I “ memperlihatkan
bahwa benar uang itu dapat memberikan dampak positif dan negatif. Kita dapat membeli
benda apapun yang kita inginkan, namun disamping itu uang dapat membuat
seseorang memiliki sikap sinisme atau sikap acuh terhadap orang lain,
individualistis, bukan berhubungan sosial antar pribadi melainkan hanya
berhubungan dengan posisi.