HAKIKAT
MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
Sasaran
pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk
menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan
merupakan benih kemungkinan
untuk menjadi manusia. Ibarat biji manga bagaimanapun wujudnya jika ditanam
dengan baik, pasti menjadi pohon manga dan bukannya menjadi pohon jambu.
Tugas
mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidik
memiliki gambaran yang jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya. Manusia
memiliki ciri khas yang secara prinsipil berbeda dari hewan. Ciri khas manusia
yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu (integrated) dari apa yang disebut sifat
hakikat manusia. Disebut sifat hakikat manusia karena secara hakiki sifat
tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan.
Pemahaman
pendidik terhadap sifat hakikat manusia dan akan membentuk peta tentang
karakteristik manusia. Peta ini akan menjadi landasan serta memberikan acuan
baginya dalam bersikap, menyusun strategi, metode dan teknik, serta memilih
pendekatan dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan komunikasi
transaksional ke dalam interaksi edukatif. Dengan kata lain, dengan menggunakan
peta tersebut sebagai acuan seorang pendidik tidak mudah terkecoh kedalam
bentuk-bentuk transaksional yang patologis dan berakibat merugikan subjek
didik.
Alasan
kedua mengapa gambaran yang benar dan jelas tentang manusia itu perlu dimiliki
oleh pendidik adalah karena adanya perkembangan sains dan teknologi yang sangat
pesat dewasa ini, lebih0lebih pada masa mendatang. Memang banyak manfaat yang
dapat diraih bagi kehidupan manusia darinya. Namun, disisi lain tidak dapat
dielakan akan adanya dampak negative, yang terkadang tanpa disadari sangat merugikan
bahkan mungkin mengancam keutuhan eksistensi manusia, seperti ditemukannya bom
kimia dan bakteri, video, dan DBS (direct Broad-casting System), rekayasa
genetika dan lain-lain, yang digunakan secara tidak bertanggung jawab. Oleh
karena itu, adalah sangat strategis jika pembahasan tentang hakikat manusia
ditempatkan pada bagian pertama dari seluruh pengkajian tentang pendidikan,
dengan harapan menjadi titik tolak bagi paparan selanjutnya.
Dari buku karya Dr.
Umar Tirtaraharja dan Drs. S. L. La Sulo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar