PENGARUH
BULLYING TERHADAP TINGKAT PRESTASI
SISWA DI SEKOLAH
ini artikelku, selamat membaca..
Sekolah
merupakan suatu lembaga baik Negeri maupun swasta yang digunakan sebagai tempat
belajar atau menimba ilmu bagi seluruh anak bangsa. Di dalam lembaga sekolah
terdapat berbagai pihak seperti kepala sekolah, guru dan para siswa. Semua
pihak dalam lembaga sekolah harus bisa bekerjasama dan menciptakan keselarasan
dalam menjalankan proses pembelajaran baik antar sesama guru, antar guru dengan
siswa maupun antar sesama siswa.
Namun
dalam proses pembelajaran di sekolah banyak terjadi masalah yang dapat
mempengaruhi tingkat prestasi siswa di sekolah, salah satunya adalah bullying. Bullying merupakan tidakan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang ingin menjatuhkan salah
satu orang dalam ligkungannya. Bullying
terjadi bukan karena kemarahan, atau adanya konflik yang harus di selesaikan. Bullying lebih kepada perasaan superior,
sehingga seseorang merasa memiliki hak untuk menyakiti, menghina, atau
mengendalikan orang lain yang dianggap lemah, rendah, tidak berharga dan tidak
layak untuk mendapatkan rasa hormat.
Bullying
banyak terjadi di kalangan lembaga pendidikan atau sekolah, yang banyak terjadi
adalah pembulian yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa lainnya. Mereka
merasa dirinya lebih tinggi, lebih pintar,lebih menonjol dibanding orang lain
sehingga mereka melakukan tindakan seperti sindiran dan penghinaan. Mereka
tidak peduli terhadap akibat psikis yang akan dialami oleh orang yang menjadi
objek pembulian. Siswa yang senang membuli teman sekolahnya banyak dari mereka
yang melakukan itu karena meniru apa yang mereka lihat dan mereka dengar
dirumah, jalanan, teman sepergaulan bahkan di televisi baik itu dilakukan secara
sengaja atau hanya bercanda. bullying yang terjadi antar teman sekolah biasanya dalam bentuk hinaan fisik, nama panggilan, bahkan fisik.
Bukan
hanya pembulian yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa lainnya, bahkan
seorang guru terhadap siswanya maupun siswa terhadap gurunya banyak yang
melakukan hal tersebut. Pembulian seorang guru terhadap siswanya biasanya
terjadi ketika seorang guru mengajar di kelas dan ketika guru tersebut melihat
perlakuan siswanya yang membuatnya kesal dan ia tidak mampu bersabar, saat itu
baik dilakukan secara sengaja maupun tidak seorang guru bisa melakukan
pembulian seperti berkata bodoh, tuli, lelet, tidak cakap, lemah dan lain
sebagainya, bahkan penghinaan-penghinaan fisik seperti berkata gendut, pendek,
dan lain-lain.
Selain
pembulian yang dilakukan guru tersebut banyak pula siswa yang justru membully gurunya. Namun mereka cenderung
tidak berani berbicara langsung, mereka hanya berani menghina gurunya di
belakang bahkan mengutarakan kata-kata kasar dan tidak pantas bagi seorang
siswa yang sedang belajar di sebuah lembaga pendidikan. Mereka melakukan hal
itu biasanya lantaran ketidaknyamanan mereka terhadap perlakuan guru tertentu didalam
kelas maupun diluar kelas.
Secara
tidak sadar bentuk-bentuk pembulian terdapat seseorang siswa dapat membuatnya
merasa minder, tidak percaya diri, takut untuk berbicara dan menunjukan
eksistensinya sehingga si korban bully
cenderung diam dan menutup diri. Si korban bully merasa dirinya tidak begitu
dianggap dan penting bagi teman-teman sekelilingnya, sehingga mereka berfikir
lemah, dan tidak aktif dalam proses pembelajaran. Akibat dari ketidakpercayaan
diri yang dimilikinya biasanya korban bully
tidak berani mengutaran pendapatnya dan cenderung pasif dikelas.
Seseorang
yang minder dan pasif dikelas biasanya dalam proses pembelajaran mereka hanya
hadir dan mendengarkan, mereka tidak berani mengutarakan pendapatnya karena
takut pendapat atau argumennya ditertawakan teman-temannya. Hal itu membuat
siswa tersebut kurang maksimal dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga
menyebabkan rendahnya tingkat prestasi si korban bully tersebut.
Yang
seharusnya dilakukan oleh seseorang yang menjadi korban pembulian agar tidak
lagi terjadi pada dirinya salah satunya ia harus berani merubah dirinya,
misalnya dari seorang yang pendiam dan acuh terhadap lingkungan sekitar,
jadilah seorang yang lebih ceria dan mudah bersosialisasi. Jika mereka bisa
bergaul dan membaur bersama lingkungan tersebut dan tidak kaku, kemungkinan
besar teman-temannya akan segan dan menerimanya dengan baik apapun
kekurangannya. Ia harus bisa memperlihatkan sisi kuatnya, jangan hanya
memperlihatkan sisi lemahnya. Seorang yang menjadi korban bully harus mencoba menjadi pribadi yang lebih berani dan akrab
kepada setiap orang atau teman-teman di sekolah maupun teman-teman
sepermainannya.
Sebuah
lembaga sekolah yang menjadi tempat pembelajaran haruslah mampu membimbing dan
mengayomi setiap anggota lembaga tersebut. Seorang guru harusnya mampu
membimbing dan mengerti latar belakang siswanya sehingga dalam proses
pembelajaran ketika ada siswa yang kurang bisa berpikir cermat dan bertindak sesuai
dengan harapannya seorang pendidik hendaknya bisa melakukan
pendekatan-pendekatan kepada siswa-siswa tersebut bukan justru menghina dan
mengucapkan kata-kata kasar, karena hal tersebut akan membuat siswa tersebut
menjadi semakin jauh dan tidak percaya diri.
Selain
itu, seorang siswa yang merupakan masyarakat akademis harusnya mampu bersikap
dan berpikir cermat, harus memiliki kepedulian terhadap perasaan orang lain.
Walaupun terkadang pembulian yang dilakukan kepada sesama teman sekolahnya
tidak secara sengaja tetapi tetap saja akan membuat si korban bully merasa sakit hati dan minder.
Di
lembaga sekolah terdapat guru bimbingan dan konseling, mereka harus mampu
mengarahkan siswanya dengan baik, melakukan pendekatan-terdekatan kepada para
siswanya yang membutuhkan dukungan moril agar bisa berpikir lebih positif dan
aktif dalam pembelajaran sehingga mampu menaikan tingkat prestasi mereka.
Selain itu, guru bimbingan dan konseling di sekolah harusnya mengingatkan,
memperhatikan dan memberi nasehat kepada siswa-siswa yang senang melakukan
pembulian agar mereka lebih bisa bersikap bijak dalam berkata dan berbuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar