Identitas
yang dibangun pendidikan di Indonesia
Identitas
adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi
sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, atau Negara sendiri. Identitas merupakan
sesuatu yang menunjukan diri kita, dimana hal ini membedakan antara yang satu
dengan lainnya. Identitas dapat terbentuk berdasarkan kesepakatan suatu bangsa,
berdasar kenyataan, pemikiran, selain itu pendidikan juga berperan dalam
membangun suatu identitas bangsa melalui pembelajaran, dan pembentukan sikap
peserta didik dalam dunia pendidikan.
Pendidikan
pada dasarnya suatu jembatan yang menghubungkan antara manusia dan ilmu
pengetahuan, baik itu melalui pendidikan keluarga, formal, informal maupun
nonformal. Pendidikan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membangun
pemikiran seseorang, melalui pendidikan seseorang dapat mempunyai pemikiran
mengenai berbagai hal dan dapat melihat dari berbagai sudut pandang. Selain itu
melalui pendidikan seseorang dapat memahami mengenai arti penting dari sebuah
identitas.
Berbicara
mengenai identitas, melihat bahwa pada hakekatnya Indonesia merupakan Negara
yang memiliki keberagaman yang sangat tinggi serta Negara yang terdiri dari
berbagai pulau maka identitas masyarakat Indonesia tidak bisa dilihat hanya
dari satu sudut pandang. Begitu pula dengan peran pendidikan yang mencoba
membangun suatu identitas bangsa. Melalui pendidikan suatu bangsa terutama di
Indonesia dapat belajar mengenai perbedaan antar sesama, kesederhanaan,
kekompakan, kepatuhan, dan lain sebagainya.
Pendidikan
di Indonesia berusaha membangun kesamaan atas segudang perbedaan dimana bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang beragam baik dari tanah kelahiran, warna kulit,
latar belakang keluarga bahkan dari ekonomi. Misalnya penerapan pemakaian
seragam sekolah bagi siswa/siswi pada jenjang SD sampai SMA hal itu bertujuan
agar menciptakan suatu kesamaan antar peserta didik satu dengan yang lainnya.
Selain itu seragam sekolah juga digunakan agar tidak ada perbedaan yang terlalu
mencolok antara si kaya dan si miskin, walaupun masih tetap dapat terlihat
perbedaannya seperti pemakaian jam tangan, merk tas ataupun jenis atau merk
sepatu yang digunakan.
Pendidikan
di Indonesia juga berusaha membangun pemikiran bahwa jika kita ingin memliki
pengaruh bagi masyarakat atau orang lain, maka itu harus diperjuangkan karena
kemenangan itu diraih bukan diberikan. Namun disisi lain pendidikan di
Indonesia sepertinya lebih menghormati ataupun menghargai suatu angka dibanding
nilai kejujuran, seperti misalnya seorang guru lebih mengapresiasi dan
memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapat nilai besar dibanding dengan
siswa yang bernilai kecil namun berlaku jujur. Akibatnya bukan sesuatu yang
aneh jika pelajar atau mahasiswa lebih senang mencontek saat ujian atau saat
mengerjakan tugas agar mendapat nilai besar, karena nilai kejujuran sudah
kurang bahkan tidak lagi dihargai.
Selain
itu dalam segi bahasa, Indonesia memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu, mengingat bahwa di Indonesia memiliki berbagai pulau dan beragam
bahasa daerah yang digunakan. Namun, dalam dunia pendidikan di Indonesia
terutama pengajaran di sekolah, setiap daerah mempelajari bahasa lokalnya
masing-masing selain bahasa Indonesia dan bahasanya inggris. Hal itu menurut
saya sebagai upaya agar lebih menumbuhkan identitasnya yang khas dibalik
keragaman bahasa yang di miliki masyarakat Indonesia, agar masyarakat Indonesia
dapat dibedakan, memiliki banyak kekhasan atas dasar persamaan.
Sebenarnya,
berbicara mengenai identitas yang dibangun pendidikan di Indonesia cukup sulit,
karena Indonesia merupakan Negara yang multicultural. Dalam pengajarannya
setiap satuan pendidikan menerapkan hal yang berbeda-beda, hal tersebut
didasarkan atas pribadi pengajar serta wilayah yang menjadi tempat menimba
pendidikan. Namun pada hakekatnya pendidikan berupaya membangun pemikiran yang
dibangun sejak dini memperlihatkan bahwa Indonesia itu beragam namun dalam satu
ruang lingkup yakni satu Negara, sehingga banyak diajarkan pemahaman mengenai
toleransi baik dari segi agama, status, ekonomi serta yang berkaitan dengan
hubungan sosial lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar