Strategi Penanggulangan kemiskinan
Untuk
menanggulangi masalah kemiskinan diperlukan upaya yang memadukan berbagai
kebijakan dan program pembangunan yang tersebar di berbagai sektor. Kebijakan
pengentasan kemiskinan menurut Gunawan sumodiningrat (1998) dapat di kategorikan
menjadi dua, yaitu kebijakan tidak langsung dan kebijakan yang langsung.
Kebijakan tidak langsung meliputi : (1) upaya meciptakan ketenteraman dan
kesetabilan situasi ekonomi, sosial dan politik; (2) mengendalikan jumlah penduduk;
(3) melestarikan lingkungan hidup dan menyiapkan kelompok masyarakat miskin
melalui kegiatan pelatihan. Adapun kebijakan yang langsung mencakup : (1) pengembangan
data dasar dalam penentuan kelompok sasaran; (2) penyediaan kebutuhan dasar (pangan,
sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan); (3) penciptaan kesempatan kerja;
(4) program pembangunan wilayah; dan (5) pelayanan perkreditan.
Untuk
menanggulangi masalah kemiskinan harus dipilih strategi yang dapat memperkuat
peran dan posisi perekonomian rakyat dalam perekonomian nasional sehingga
terjadi perubahan structural yang meliputi pengalokasian sumber daya, penguatan
kelembagaan, pemberdayaan sumber daya manusia (sumodiningrat, 1998). Program yang
dipilih harus berpihak dan memberdayakan masyarakat melalui pembangunan ekonomi
dan peningkatan perekonomian rakyat. Program ini harus diwujudkan dalam langkah-langkah
strategis yang diarahkan secara langsung dari perluasan akses masyarakat miskin
pada sumber daya pembangunan dan menciptakan peluang bagi masyarakat paling
bawah untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan sehingga mereka mampu mengatasi
kondisi keterbelakangannya. Selain itu, upaya penanggulagan kemiskian harus
didasarkan pada penentuan garis kemiskinan yang tepat dan pemahaman yang jelas
mengenai sebab-sebab timbulnya persoalan itu.
Ada
tiga pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat miskin :
1. Pendekatan
yang terarah, artinya pemberdayaan masyarakat harus berpihak kepada orang miskin.
2. Pendekatan
kelompok, artinya secara bersama-sama untuk memudahkan pemecahan masalah yang
dihadapi.
3. Pendekatan
pendampingan, artinya selama proses pembetukan dan penyelenggaraan kelompok
masyarakat miskin perlu didampingi oleh pendamping yang profesional sebagai
fasilitator, komunikator, dan dinamisator terhadap kelompok untuk mempercepat
tercapainya kemandirian (Soegijoko, 1997).
Tri
Pranadji (2003) memberikan beberapa alteratif strategi yang dapat di pertimbangkan
untuk pemberdayaan masyarakat miskin, yaitu sebagai berikut.
1. Strategi
Charitas (SC), yaitu strategi yang diarahkan langsung untuk meutupi gejala
ketidakberdayaan masyarakat, seperti mengatasi gejala kurang pangan dan gizi
pada anak balita dan ibu menyusui dengan pemberian materi pangan yang sesuai
berharga murah atau gratis.
2. Strategi
Produksi (SP), yaitu strategi yang diarahkan untuk memproduksi bahan pangan sendiri
(seperti padi atau jagung).
3. Strategi
Ekonomi (SE), yaitu strategi yang diarahkan untuk meingkatkan kegiatan ekonomi
berbasis sumber daya setempat di suatu wilayah.
4. Strategi
Perbaikan Agroekosistem (SPA), yaitu strategi yang diarahkan untuk memperbaiki
kondisi agroekosistem yang rusak dan tidak sehat.
5. Strategi
Sosiobudaya (SB), yaitu strategi yang diarahkan untuk memperbaiki tatanan
masyarakat berpenghasilan rendah secara khusus dan masyarakat luas dalam arti
lebih umum.
Beberapa
langkah konkret yang dilakukan pemerintah sebagai upaya percepatan penaggulangan
kemiskinan dan pengurangan pengangguran dijabarkan dalam berbagai program yang
diharapkan menjadi istrumen utama kegiatan tersebut.
Berbagai program yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Program
nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PPM-MANDIRI) merupakan ekspansi dan integrasi
program-program penaggulangan kemiskinan.
2. Program
Keluarga Harapan (PKH) berupa bantuan khusus untuk pendidikan dan kesehatan.
3. Program
pemeritah lain yang bertujuan meningkatkan akses masyarakat miskin pada sumber
permodalan usaha mikro dan kecil, listrik pedesaan, sertifikat tanah, kredit
mikro, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar