Selasa, 29 November 2016

PERMASALAHAN SEKS DAN GENDER




PERMASALAHAN SEKS DAN GENDER
Hasil gambar untuk permasalahan seks dan gender

Seks adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan secara biologis dan melekat pada jenis kelamin tertentu. Oleh karena itu, konsep jenis kelamin digunakan untuk membedakan laki-laki dan perempuan berdasarkan unsur biologis dan anatomi tubuh.
Gender adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara sosial. Gender adalah kelompok atribut dan prilaku yang dibrntuk secara kultural yang ada pada laki-laki dan perempuan.
Gender adalah konsep hubungan sosial yang membedakan (memilahkan atau memisahkan)  fungsi dan peran anttara laki-laki dan perempuan. Perbedaan fungsi dan peran itu tidak ditentukan karena keduanya terdapat perbedaan biologis atau kodrat, melainkan dibedakan menurut kedudukan, fungsi, dan peran masing-masing dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.

Ada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan Seks dan Gender, antara lain :
Gender Guru Mempengaruhi Prestasi Murid
Sebuah hasil penelitian yang bisa memicu perdebatan dipublikasikan belum lama ini dalam jurnal Education Next. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa sebaiknya seorang murid diajar oleh guru yang memiliki jenis gender sama.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Thomas Dee, seorang profesor ekonomi di Swarthmore College dan Stanford University. Meski menghadapi pro dan kontra tetapi Dee tetap berkeyakinan bahwa gender berpengaruh dalam cara mengajar seorang guru.
Dee tertarik untuk melakukan penelitian karena ia melihat proporsi gender guru di AS tidak seimbang dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Guru perempuan  yang ada di sana hampir mencapai 80 persen.
Ia lalu membuat semacam tes penilaian tentang persepsi diri yang dilakukan oleh para murid dan guru. Hasilnya, murid perempuan yang diajar oleh guru perempuan prestasinya meningkat, sedangkan murid laki-laki nilainya turun dalam bidang bahasa Inggris, ilmu sosial dan science.
Sebaliknya, ketika murid laki-laki tersebut diajar oleh guru pria, nilai akademik mereka meningkat, tapi tidak dengan murid perempuan. Selain mempengaruhi nilai akademik, menurut Dee, gender guru juga berpengaruh dalam sikap dan perilaku para murid.
Sebagai contoh, dalam kelas yang dipimpin oleh guru perempuan, murid laki-lakinya cenderung suka mengganggu di kelas, sedangkan murid perempuan lebih penuh perhatian dan mudah diatur.
 Feminisme
Perbedaan pokok antara kaum femini terdahulu dengan sekarang adalah bahwa, dahulu perjuangan dilakukan demi hak-hak demokrasi perempuan, meliputi hak atas pendidikan, pekerjaan, hak pemilikan, hak pilih, hak menjadi anggota parlemen, hak atas pengaturan kelahiran, hak atas perceraian dan sebagainya.
Kini, kaum feminis berusaha lebih jauh dari sekedar menuntuk perbaikan hokum untuk mengakhiri diskriminasi. Mereka bekerja untuk mewujudkan emansipasi perempuan. Oleh karena itu, Feminisme masa kini meliputi perjuangan menentang subordinasi perempuan terhadap laki-laki di lingkungan rumah tangga mereka, melawan pemerasan oleh keluarga, menentang status yang terus menerus rendah di tempat kerja, dalam masyarakat, dalam budaya, serta dalam agama di negerinya. Dengan demikian, pada hakikatnya feminism masa kini adalah perjuangan untuk mencapai kesederajatan/kesetaraan, harkat, serta kebebasan perempuan untuk memilih dalam mengelola kehidupan dan tubuhnya, baik di dalam maupun di luar rumah tangga.


1. Feminisme Sosialis
Sebuah faham yang berpendapat "Tak Ada Sosialisme tanpa Pembebasan Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme". Feminisme sosialis adalah gerakan untuk membebaskan para perempuan melalui perubahan struktur patriarkat, yaitu perjuangan untuk menghapuskan sistem pemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender.
2. Feminisme Radikal
Feminisme radikal berpendapat bahwa ketidakadilan gender bersumber dari perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan itu sendiri. Feminis radikal cenderung membenci makhluk laki-laki sebagai individu maupun kolektif dan mengajak perempuan untuk mandiri. Bahkan tanpa perlu keberadaan laki-laki dalam kehidupan mereka.Apa saja yang berkaitan dengan makhluk laki-laki adalah pasti negative dan menindas, karenanya perlu di jauhi.
3. Feminisme Liberal
Menurut feminis liberal bahwa setiap laki-laki ataupun perempuan mempunyai hak mengembangkan kemampuan dan rasionalitasnya secara optimal, tidak ada lembaga atau individu yang membatasi hak itu, sedangkan Negara diharapkan hanya untuk menjamin agar hak tersebut terlaksana.
Gender Lintas Kultural
Sturktur sosial masyarakat yang membagi-bagi antara laki-laki dan perempuan sering kali merugikan perempuan. Perempuan diharapakan dapat mengurus dan mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga, walaupun mereka bekerja di luar rumah tangga, sebaliknya, tanggung jawab laki-laki dalam rumah tangga sangat kecil. Ada batasan tentang hal yang pantas dan tidak pantas dilakukan oleh laki-laki ataupun perempuan dalam menjalankan tugas-tugas rumah tangga. Perempuan kurang dapat mengembangkan diri karena adanya pembagian tugas tersebut.
Dalam setiap masyarakat, peran laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan berdasarkan komunitas, status, maupun kekuasaan mereka. Perbedaan perkembangan peran gender dalam masyarakat disebabkan oleh berbagai factor, mulai dari lingkungan alam, hingga cerita dan mitos-mitos yang digunakan untuk memecahkan teka-teki perbedaan jenis kelamin.
Dalam masyarakat terdapat bermacam-macam kerja yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Pembagian kerja tersebut berdasarkan gender. Misalnya, di dalam masyarakat primitive, menurut antropolog Ernestine Friedl, perempuan lebih penting dari pada laki-laki Pada masyarakat primitive, ketika manusia hidup mengembara dalam kelompok kecil, bahaya yang paling ditakuti adalah musnahnya kelompok yang disebabkan matinya anggota kelompok. Karena itu jumlahnya harus diperbesar dengan cara memperbanyak lahirnya bayi-bayi. Sedangkan tugas pergi ke medan perang dan berburu dilakukan oleh laki-laki karena pekerjaan tersebut membahaykan nyawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar