KOTA
DAN MASYARAKAT INDUSTRI
A. Pengantar
Industrialisasi dianggap mampu meningkatkan
kemakmuran suatu Negara secara lebih cepat dibandingkan strategi lain. Hal yang
tidak dapat dihindari dari industrialisasi adalah terjadinya urbanisasi.
Menurut para ahli, urbanisasi berdampingan dengan industrialisasi, sebaliknya
industrialisasi akan mendorong proses urbanisasi.
B. Industrialisasi
: proses menjadi masyarakat industry
Perbedaan budaya antara desa, kota dan proses
adaptasi mengakibatkan terjadinya akulturasi dan asimilasi budaya masyarakat
urban perkotaan. Hubungan desa-kota merupakan sebagai transformasi budaya dan
sosial.
Pola budaya yang terkandung dalam hubungan
transformasi :
1. Secara
teratur kembali ke desa asal untuk menikah, pemakaman, dan upacara lainnya.
2. Pertukaran
pemberian secara teratur (produk desa).
3. Perubahan
tempat tinggal secara musiman.
4. Pulang
pergi ke tempat tinggal secara berkala.
Pada
umumnya, kota di Negara berkembang di dikotomikan menjadi dua :
1. Kawasan
tipe barat
2. Kawasan
tipe pribumi yang terdiri atas pengelompokan desa-desa. Akibatnya, walaupun
elite pribumi yang minoritas itu muncul di kota-kota Asia, mereka memiliki ciri
yang sama dengan penduduk pedesaan dan cenderung mempertahankan ciri desa
(folk).
C. Pengertian
Industri dan Industrialisasi
Dalam arti luas, industri mencakup semua usaha dan
kegiatan di bidang ekonomi yang bersifat produktif.
Menurut Dumairy (1996:207) industri
mempunyai dua pengertian :
1. Himpunan
perusahaan sejenis, contoh industry kertas berarti himpunan perusahaan
penghasil kertas
2. Sektor
ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Proses industrialisasi
merupakan proses perubahan struktur ekonomi yang didalamnya terdapat kenaikan
kontribusi sektor industry dalam permintaan konsumen, PDB, ekspor dan
kesempatan kerja.
D. Konsep
Industrialisasi
Jika sebuah Negara telah mencapai tahapan sektor industri,
Negara tersebut dianggap telah mengalami tahap industrialisasi. Menurut
pendekatan ini, industrialisasi dianggap sebagai proses pertumbuhan ekonomi
dalam wujud akselerasi investasi dan tabungan. Dalam menjelaskan proses
industrialisasi, model neoklasik berbeda pendapat, tokoh-tokohnya lebih
menekankan mekanisme yang memungkinkan perekonomian Negara terbelakang
mentranformasikan struktur perekonomian dalam negeri mereka dari sesuatu yang
berat ke pertanian tradisional untuk mencukupi kebutuhan sendiri, pada
perekonomian yang lbih modern.
Dekade 1980-an pandangan tersebut mendapat kritik
dari ekonom Cambridge dan ekonom California, secara spesifik, ekonom Cambridge
tersebut telah meletakan sektor pertanian sebagai fondasi pembangunan dan
sektor industri sebagai motor pembangunan.
Bedasarkan pandangan tersebut, transformasi ekonomi
di karakteristikan dalam dua hal :
1. Sektor
pertanian harus terus mengalami dinamika internal dan menjadi basis bagi sektor
industry yang akan dikembangkan
2. Sektor
industri yang dikembangkan mempunyai keterkaitan dengan sektor pertanian.
Dalam
model konvensional, karakteristik industrialisasi diukur dengan lima indikator
:
1. Pertumbuhan
ekonomi meningkat melebihi pertumbuhan penduduk.
2. Share
sektor primer menurun
3. Share
sektor sekunder meningkat
4. Share
sektor jasa lebih kurang konstan sehingga sebuah Negara menjadi Negara industry
baru.
5. Konsumsi
pangan menurun.
E. Industrialisasi
di Indonesia
Menurut departemen perindustrian, industry nasiaonal
Indonesia dikelompokan menjadi :
1. Industri
dasar yang meliputi kelompok industry mesin, logam dasar (IMLD) dan kelompok
kimia dasar (IKD).
2. Industry
kecil yang meliputi industry pangan, industry sandang dan kulit, industry kimia
dan bahan bangunan, industri galian bukan logam dan industry logam.
3. Industri
hilir, yaitu kelompok aneka industri meliputi industri yang mengolah sumber
daya hutan, mengolah hasil pertambangan, mengolah sumber daya pertanian secara
luas, dan lain-lain.
Tiga
pemikiran strategi industrialisasi di Indonesia :
1. Strategi
yang mengembangkan industri-industri yang berspektrum luas (menekankan industry
berbasis impor).
2. Strategi
yang mengutamakan industri yang berteknologi canggih berbasis impor (pesawat
terbang, senjata militer, industry kapal, dan lain-lain).
3. Industri
hasil pertanian berbasis dalam negeri dan merupakan kelanjutan pembangunan
pertanian.
F. Struktur
Ekonomi Indonesia
Ada
dua macam struktur ekonomi :
1. Struktur
agraris, struktur ekonomi di dominasi oleh sektor pertanian. Suber pertanian
menjadi sumber mata pencaharian sebagaian besar penduduknya.
Contoh : Negara
berkembang, Indonesia
2. Industri,
struktur ekonomi di dominasi oleh sektor industri. Sebagian besar produk
domestic disumbangkan dan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggal di sumbangkan
oleh sektor industri. Contoh, Negara industri maju (Amerika Serikan dan
Jerman).
G. Perubahan
Sosial Masyarakat Agraris (Desa) ke Industri (Kota).
Modernisasi dianggap sebagai proses transformasi
nilai. Artinya, untuk mencapai status modern, struktur dan nilai-nilai
tradisional secara total harus diganti dengan seperangkat struktur dan nilai
modern (Suwarsono, 2006:23).
Struktur masyarakat agraris yang memiliki
nilai-nilai sosial seperti gotong royong yang sangat kuat telah berubah. Nilai gemeinschaft antar tenaga kerja dalam
kehidupan pertanian tradisional berubah menjadi gesselschaft. Hubungan antara pemilik dan pekerja yang semula
bersifat kekeluargaan, berubah menjadi utilitarian
komersial (nilai kebermanfaatan atau kegunaan).
Dampak perubahan sosial akibat industrialisasi :
§ Dampak
positif, perkembangan tingkat pertumbuhan pendapatan masyarakat pedesaan yang
terkait dengan pola perubahan mata pencaharian, pola pikir msyarakat mulai
mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi dari pergaulan ata interaksi dengan
dunia luar.
§ Dampak
negatif, adanya pencemaran lingkungan , meningkatnya kecemburuan sosial,
munculnya kesenjangan masyarakat desa-kota, serta perilaku ekonomi masyarakat
lebih konsumtif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar