SIKAP
BELAJAR PESERTA DIDIK
1. Pengertian
Sikap, Belajar, dan Peserta didik
·
Menurut Trow mendefinisikan sikap
sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada
situasi yang tepat. Disini Trow lebih menekankan pada kesiapan mental atau
emosional seseorang terhadap sesuatu objek.
·
Allport seperti dikutip oleh Gable
mengemukakan bahwa sikap adalah sesuatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun
melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respons individu
terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu. Artinya,
sikap itu tidak muncul seketika atau dibawa lahir, tetapi disusun dan dibentuk
melalui pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respons seseorang.
·
Harlen, sikap merupakan kesiapan atau
kecenderungan seseorang untuk bertindak dalam menghadapi suatu objek atau
situasi tertentu.
Belajar menurut Morgan dkk merupakan setiap
perubahan tingkah laku yang relative tetap dan terjadi sebagai hasil latihan
atau pengalaman.
Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri dalam proses pendidikan.
Sikap belajar adalah kecenderungan perilaku
seseorang tatkala mempelajari hal-hal yang bersifat akademik (Djaali, 2008).
Sikap belajar adalah perasaan senang atau tidak senang, perasaan setuju atau
tidak setuju, perasaan suka atau tidak suka terhadap guru, tujuan, materi dan
tugas-tugas serta lainnya. (Nasution, 1978).
Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan
perilaku ketika ia mempelajari hal-hal yang bersifat akademik.
Jadi, sikap belajar peserta didik adalah suatu
tindakan atau respons yang dilakukan seseorang atau peserta didik dalam proses
pembelajaran atau usaha pengembangan potensi diri yang bersifat akademik.
2. Konsep
Sikap Belajar
Brown
dan Holtzman mengemukakan konsep sikap belajar melalui dua komponen :
a) Teacher
Approval (TA), berhubungan dengan pandangan siswa terhadap guru-guru; tingkah
laku mereka dikelas; dan cara mengajar.
b) Education
Acceptance (EA), terdiri atas penerimaan dan penolakan siswa terhadap tujuan
yang akan dicapai; dan materi yang disajikan , praktik, tugas, dan persyaratan
yang di tetapkan di sekolah.
3. Peranan
Sikap Belajar
Sikap belajar ikut menentukan intensitas kegiatan
belajar. Sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang
lebih tinggi disbanding dengan sikap belajar yang negatif. Peranan sikap bukan
saja ikut menentukan apa yang dilihat seseorang melainkan juga bagaimana ia
melihatnya.
Cara mengembangkan sikap belajar
yang positif :
a) Bangkitkan
kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapat penghargaan, dan
sebagainya.
b) Hubungkan
dengan pengalaman yang lampau
c) Beri
kesempatan untuk mendapat hasil yang baik
d) Gunakan
berbagai metode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, membaca, demonstrasi,
dan sebagainya.
4. Penerapan
di Bidang Administrasi Pendidikan
a) Sikap
sosial di lingkungan kerja
b) Sikap
guru terhadap kebijaksanaan awal “kepala sekolah baru” dan
c) Sikap
kerja
a. Sikap
Sosial di Lingkungan Kerja
Seorang
pekerja/administrator yang memiliki sikap sosial yang baik akan ditandai
dengan:
1. Kesadaran
manusia terhadap hakikat hidupnya di tengah-tengah teman sejawat,
2. Kesadaran
akan kelemahannya, sehingga segala aspek tergantung sesame,
3. Kecenderungan
memiliki kerelaan untuk selalu dapat memlihara hubungan baik dengan sesama, dan
4. Kecenderungan
memlikikerelaan untuk menyenangkan orang lain.
b. Sikap
Guru Terhadap Kebijaksanaan Awal Kepala Sekolah Baru
Sikap ini dapat diamati melalui respons guru, yaitu berupa
kecenderungan untuk bereaksi terhadap semua kebijaksanaan awal yang dikeluarkan
oleh kepala sekolah yang baru. Kebijaksanaan awal kepala sekolah baru merupakan
objek sikap.
c. Sikap
Terhadap Tugas
Contoh lain, yaitu sehubungan dengan
kecenderungan tingkah laku, Harlen mengemukakan bahwa terdapat lima ciri khas
kecenderungan tingkah laku seseorang yang bisa dijadikan indikator sikap
terhadap tugas, yaitu :
1. Hasrat
ingin tahu,
yaitu sifat seseorang
yang ingin mengetahui apa saja yang ada di sekitarnya.
2. Respek
kepada fakta,
yaitu suatu sifat diman
pekerja selalu merasa tidak puas dengan pertanyaan atau penjelasan pimpinan
tanpa fakta yang mendasari pertanyaan itu.
3. Fleksibel
dalam berpikir dan bertindak,
yaitu suatu sifat seseorang yang tidak kaku,
moderat, mau diajak kompromi dan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
4. Mempunyai
pikiran kritis,
yaitu suatu sifat pada diri seseorang yang
tidak mau menerima begitu saja apa yang dikatakan oleh orang lain, tanpa
pemikiran rasional dan kritis.
5. Peka
terhadap lingkungan/kehidupan,
yaitu suatu sifat seseorang dimana ia selalu
sensitive terhadap apa saja yang ada di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar