Rabu, 30 November 2016

Objek Filsafat Ilmu



Objek Filsafat Ilmu

Menurut Louis kattsoff dalam mustofa (2009)nmengatakan, bahasa yang dipakai filsafat dan ilmu pengetahuan dalam beberapa hal saling melengkapi. Hanya saja bahsa yang dipakai dalam filsafat mencoba untuk membicarakan mengenai ilmu pengetahuan dan bukannya dalam ilmu pengetahuan. Namun apa yang harus dikatakan oleh seorang ilmuan mungkin penting pula oleh seorang filsuf. Pada dasrnya setiap ilmu memiliki dua macam objek, yaitu objek material dan objek formal. Objek material yaitu sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh manusia, yaitu objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya yaitu metode untuk memahami objek material itu, seperti pendekatan deduktif dan induktif.
Lebih jauh Muhammad adib (2010) mengemukakan ilmu filsafat juga memliki objek material dan objek formal . objek material yaitu apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan atau materi pembicaraan. Objek material yaitu objek yang dijdikan sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat ilmu yaitu pengetahuan itu sendiri, yakni pengetahuan ilmiah “scientific knowledge” pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. Adapun objek formal filsafat ilmu yaitu sudut pandang dari mana subjek menelaah objek materialnya.
Setiap ilmu pasti berbeda dalam objek formalnya. Objek formal filsafat ilmu yaitu hakikat (esensi) ilmu pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa hakikat ilmu itu sesungguhnya? Bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah ? apa fungsi ilmu pengetahuan bagi manusia ? problem inilah yang dibicarakan dalam landasan pengembangan ilmu pengetahuan, yakni landasan ontologis , epistemologis , dan aksiologis.
Dalam pandangan ontologis pengembangan ilmu , titik tolak penelaan ilmu pengetahuan didasakan atas sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki oleh seorang ilmuan. Sikap atau pendirian filosofis secara garis besar dapat dibedakan kedalam dua mainstream, aliran beasr yang sangat memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu materialism dan spiritualisme. Materialism adalah suatu pandangan fisik yang menganggap bahwa tidak ada hal nyata selain materi. Spiritualisme adalah suatu pandangan metafisika yang menganggap kenyataan terdalam roh yang mengisi dan mendasari seluruh alam.
Perkembangan ilmu berdasarkan pada materialism cenderung pada ilmu-ilmu kealaman, dan menganggap bidang ilmunya sebagai pengembangan ilmu-ilmu lain. Dalam perkembangan ilmu modern, aliran ini disuarakan oleh aliran positivisme atau naturalise, sedangkan spiritualisme cenderung pada ilmu-ilmu kerohanian dan mengangap ilmunya sebagai wadah utama bagi titik tolak pengembangan bidang-bidang ilmu lain yang dikembangankan lebih banyak dalam paham keagamaan, sehingga lahir para filsuf agama.   


Mukhtar latif. 2013. Filsafat Imu. Jakarta: KENCANA h. 31
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar