Objek
Filsafat Ilmu
Menurut
Louis kattsoff dalam mustofa (2009)nmengatakan, bahasa yang dipakai filsafat
dan ilmu pengetahuan dalam beberapa hal saling melengkapi. Hanya saja bahsa
yang dipakai dalam filsafat mencoba untuk membicarakan mengenai ilmu pengetahuan
dan bukannya dalam ilmu pengetahuan. Namun apa yang harus dikatakan oleh
seorang ilmuan mungkin penting pula oleh seorang filsuf. Pada dasrnya setiap
ilmu memiliki dua macam objek, yaitu objek material dan objek formal. Objek
material yaitu sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh
manusia, yaitu objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya yaitu
metode untuk memahami objek material itu, seperti pendekatan deduktif dan
induktif.
Lebih
jauh Muhammad adib (2010) mengemukakan ilmu filsafat juga memliki objek
material dan objek formal . objek material yaitu apa yang dipelajari dan
dikupas sebagai bahan atau materi pembicaraan. Objek material yaitu objek yang
dijdikan sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh
ilmu itu. Objek material filsafat ilmu yaitu pengetahuan itu sendiri, yakni
pengetahuan ilmiah “scientific knowledge” pengetahuan yang telah disusun secara
sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya secara umum. Adapun objek formal filsafat ilmu yaitu sudut pandang
dari mana subjek menelaah objek materialnya.
Setiap
ilmu pasti berbeda dalam objek formalnya. Objek formal filsafat ilmu yaitu
hakikat (esensi) ilmu pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian
terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa hakikat ilmu itu
sesungguhnya? Bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah ? apa fungsi ilmu
pengetahuan bagi manusia ? problem inilah yang dibicarakan dalam landasan
pengembangan ilmu pengetahuan, yakni landasan ontologis , epistemologis , dan
aksiologis.
Dalam
pandangan ontologis pengembangan ilmu , titik tolak penelaan ilmu pengetahuan
didasakan atas sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki oleh seorang ilmuan.
Sikap atau pendirian filosofis secara garis besar dapat dibedakan kedalam dua
mainstream, aliran beasr yang sangat memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan,
yaitu materialism dan spiritualisme. Materialism adalah suatu pandangan fisik
yang menganggap bahwa tidak ada hal nyata selain materi. Spiritualisme adalah
suatu pandangan metafisika yang menganggap kenyataan terdalam roh yang mengisi
dan mendasari seluruh alam.
Perkembangan
ilmu berdasarkan pada materialism cenderung pada ilmu-ilmu kealaman, dan
menganggap bidang ilmunya sebagai pengembangan ilmu-ilmu lain. Dalam
perkembangan ilmu modern, aliran ini disuarakan oleh aliran positivisme atau
naturalise, sedangkan spiritualisme cenderung pada ilmu-ilmu kerohanian dan
mengangap ilmunya sebagai wadah utama bagi titik tolak pengembangan
bidang-bidang ilmu lain yang dikembangankan lebih banyak dalam paham keagamaan,
sehingga lahir para filsuf agama.
Mukhtar
latif. 2013. Filsafat Imu. Jakarta:
KENCANA h. 31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar