Esensi
dan Eksistensi
Perlunya
pemilihan esensi dan eksistensi secara tepat. Seperti telah dinyatakan diatas,
“ada” berarti mempunyai hubungan. Nyata ada berarti mempunyai hubungan
keserasian dengan segi-segi lain dari kenyataan. Jadi, dalam hal ‘ada’ dan
“kenyataan” senantiasa terdapat suatu hubungan tertentu yang menonjol.
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari pembahasan singkat esensi dan eksistensi tersebut
diatas adalah:
ü Apa
saja yang bereksistensi dengan salah satu cara tertentu selalu berada dalam ruangan
dan waktu tertentu;
ü Apa
saja yang bereksistensi selalu merupakan objek pencerapan (secara inderawi)
Dengan
demikian, yang dinamakan eksistensi adalah hubungan yang terdiri atas
satuan-satuan yang jika nama-namanya digunakan sebagai pengganti x dalam ungkapan
x bereksistensi, akan menghasilkan pernyataan-pernyataan yang benar.
Pertama-pertama,
sebaiknya kita rumuskan sejumlah pernyataan mengenai kenyataan, sebagai berikut:
·
Kenyataan bersifat kealaman
(naturalisme).
·
Kenyataan bersifat benda mati (materialisme).
·
Kenyataan bersifat kerohanian
(idealisme).
(dari
buku Filsafat Ilmu, Erliana hasan, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar