1. Plato
(427-347 SM)
Dengan
metode dialektika (diskusi), Plato mengembangkan pengetahuan kefilsafatan.
Plato mengatakan bahwa filsafat harus berlangsung dengan mengkritik pendapat
yang berlaku. Jadi, kearifan dan pengetahuan intelektual itu diperoleh melalui
suatu proses pemeriksaan secara kritis, diskusi dan penjelasan ide serta
gagasan.
2. Aristoteles
(284-322 SM)
Dalam
bukunya yang berjudul “metaphysics” dia
mengemukakan bahwa filsafat sebagai ilmu yang mempelajari tentang sesuatu yang
ada sebagai hal ada yang berbeda dengan bagian-bagiannya yang satu atau
lainnya. Filsafat juga dianggap sebagai yang pertama dan terakhir sebab secara
logis di masyarakat adanya ilmu lain yang juga harus dikuasai, sehingga untuk
memahaminya orang harus menguasai ilmu-ilmu yang lain juga.
3. Sir
Francis Bacon (1561-1626 M)
Pemikirannya
menjadi titik kebangkitan filsafat modern yang menyatakan bahwa filsafat adalah
induk agung dari ilmu-ilmu. Filsafat menangani semua pengetahuan sebagai bidang.
4. Rene
Descartes (1590-1650)
Tokoh
ini berpendapat bahwa filsafat merupakan kumpulan sebagai pengetahuan dimana
Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan (Hasbullah bakry, 1971).
5. Immanuel
Kant (1724-1804)
Menurut
Kant filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan menjadi pangkal
dari segala ilmu pengetahuan.
6. G.W.F
Hegel (1770-1831)
Hegel
menggambarkan filsafat sebagai landasan maupun pencerminan dari peradaban.
Secara filsafat merupakan pengungkapan sejarah peradaban dan begitu pula
sebaliknya.
7. Herbert
Spencer (1820-1903)
Bagi
Spencer filsafat masih tepat untuk dipertahankan bahkan perlu terus
dikembangkan sebagai nama bagi pengetahuan tentang generalitas yang tingkatnya
paling tinggi. Ini secara diam-diam dikuatkan oleh tercakupnya Tuhan, alam dan
manusia dalam lingkungannya.
(Dari
buku Filsafat Ilmu, Erliana Hasan, h.4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar