Pada dasarnya disini dijelaskan bahwa filsafat di juruskan
terbagi menjadi dua bidang kajian yaitu filsafat yang harus mengkritik
jawaban-jawaban yang tidak memadai, misal saja ada seseorang yang berpendapat
namun pendapat itu dirasa sangat jauh berbeda dari harapan yang mereka
inginkan. Disinilah filsafat yang berperan sebagai pemberi kritik-kritik
terhadap pendapat yang seperti itu, bukan kritik pedas yang secara langsung
tertuju pada orang yang bersangkutan tetapi kritik secara halus dan bisa
diterima orang tersebut. Sehingga orang itu mampu merubah cara pandang terhadap
suatu hal yang mungkin dirasa salah oleh orang-orang yang berada di sekitar
mereka.
Satu lagi bidang jurusan filsafat yang sangat wajib yaitu
filsafat harus ikut mencari jawaban yang benar dari barbagai jawaban yang
muncul. Misal saja ada seseorang yang berpendapat namin kurang lengkap jawaban
itu, maka ada orang lain yang tentunya juga mengajukan jawaban namun berbeda
dari orang yang pertama tadi. Nah, disinilah peran dari filsafat itu sendiri.
Sangat wajib hukumnya filsafat itu menemukan jawabanya sendiri walau sering
kita ketahui bahawa filsafat itu hanya bertanya dan betanya secara terus
menerus. Dari pertanyaan-pertanyaan itulah maka akan keluar jawaban dari
jawaban yang sangat sempurna dan bisa dikatakan jaawaban itulah yang benar.
Franz Magnis – Suseno, Filsafat
sebagai Ilmu Kritis (Yogyakarta, Kanisius, 1992)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar