Jumat, 09 Desember 2016

Pendidikan Kolonial



Pengertian Pendidikan Kolonial
Pendidikan kolonial adalah sebuah penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan asas-asas kolonial, baik metafisika ,epistemology ,dan aksiologi yang digunakan .   Rentang waktu secara objektif adalah sejak abad ke-20. Kendati demikian, pendidikan kolonial baru terjadi  pada pertengahan abad ke-19. Selama ini , pemerintah kolonial menganggap tanah jajahan yang perlu diperadabkan dengan huruf latin dan epistemologi positif.
            Marilah kita lihat bagimana filsafat pendidikan kolonial bermaksud mengikis habis konsep-konsep pendidikan prakolonial . Konsep filosofi itu diambil dari pemikiran Tan Malaka yang memiliki hubungan erat dengan epistemologi popular pada masa itu, yakni marxisme .tidak ada konsep marxisme yang begitu jelas bisa diterapkan dalam konteks Indonesia kecuali Tan Malaka. Roeslan abdulgani dalam buku sosialisme Indonesia menerapkan Tan Malaka sebagai pelopor gerakan komunis di Indonesia. Gagasan-gagasannya sangat dipengaruhi oleh tulisan Tan Malaka berjudul “Naar de Republiek Indonesia” yang diterbitkan pertama di Cantn pada april 1925 dan diterbikan di Tokyo pada 1925. Demikian pula tulisan Tan Malaka berjudul “Semangat Muda” yang ditulis dan dicetak di Manila, Filipina, 1926. Pada tahun-tahun itu ,Abdulgani juga mencatat gagasan Tan Malaka dalam “Massa Aksi di Indonesia” yang dicetak di singapura pada 1926. Ada baiknya kita mendengar gagasan tentang Tan Malaka yang dikatakan sebagai ” Buronan-Politik “ berikut ini :
Tan Malacca sendiri dalam tahun-tahun 1918-1921itu mendapat marxistise scholingnja tidak di Indonesia, melainkan di negeri belanda sewaktu ia belajar untuk mendapat Hoofdakte-Guru, dan sewaktu mengunjungi kongres komingtern di Moscow tahun 1922. Karena sesudah tahun-tahun itu Tan Malacca hidup sebagai buronan politik diluar negeri, maka itulah sebabnya bahwa buku-bukunya ditulis dan diterbitkan diluar negeri (Roeslan Abdulgani,tt:27).
Tan malaka adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia karena dia memberikan bukti kepada bangsa tentang perjuangan yang dialkukan selama awal abad ke-20 untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Dialah yang mengatakan bahwa penamaan “Indonesia” adalah salah. Kata Tan Malaka : “kesalahan nama Indonesia itu saya pikir berasal dari sudut pandang ahli barat”. Seakan-akan india merupakan asal-usul bangsa Indonesia. Menurutnya, “jadi sejarah, cerita dongeng, dan omong kosong Hindu yang menjajah ke sini, oleh rakyat Indonesia lambat laun diterima sebagai sejarahnya sendiri”. Bahkan dia sendiri mengatakan “ dulu saya sendiri memakai nama indonesia “ (Tan Malaka, 1999:309). Dan dia menggunakan kata tersebut karena kebiasaan semata-mata.


Saifur rohman,dkk. 2016. Filsafat Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar hlm.54

Tidak ada komentar:

Posting Komentar