Menggambarkan bagaimana hubungan anak, orang
tua dan dunia pendidikan yang lebih menekankan pada keluarga kelas menengah.
Orang tua yang berasal dari kelas menengah lebih menekankan anaknya untuk
menimba pendidikan yang berkualitas di lembaga pendidikan yang terbaik
tentunya. Mereka para orang tua yang berasal dari kelas menengah biasanya
mereka adalah orang-orang yang berpendidikan sehingga memikirkan masa depan
anaknya yang harus lebih baik dari dirinya. Orang tua dan anak banyak
membicarakan atau menceritakan mengenai persaingan diluar sana, mereka
mengatakan pada anaknya bahwa kamu mungkin baik, tetapi diluar sana mungkin
banyak yang lebih baik dari kamu.
Mengingat
dewasa ini, tingkat persaingan ataupun kompetitif yang semakin berat daripada
mereka dahulu maka orang tua (kelas menengah) mereka menekankan agar anaknya
bisa mencapai prestasi yang tinggi di sekolah.
Namun dalam kaitannya anak dengan sekolah, orang tua sebagian besar
melakukan intervensi di sekolah yang berkaitan dengan anaknya agar mendapat hak
istimewa. Intervensi tersebut demi mencapai kepentingan mereka sendiri yang
tidak jarang mengakibatkan ketidakadilan bagi kelompok lain. Hal tersebut
dilakukan bertujuan untuk melestarikan keunggulan posisi keluarga mereka.
Bagi
keluarga kelas menengah, pilihan sekolah merupakan titik kritis investasi
budaya dalam ekonomi simbolik. Sekolah yang memiliki keunggulan tertentu bagi
mereka adalah cara yang efektif untuk menyimpan nilai realisasi masa depan
serta untuk meningkatkan peringkat kelas mereka. Mereka lebih memilih lembaga
yang didalamnya terdapat presentasi yang tinggi yang anak-anak di lembaga
tersebut berasal dari orang tua yang berpendidikan, mereka cenderung lebih
memilih habitus yang sama dengan mereka karena memandang ahwa anak-anak yang
berasal dari orang tua kelas menengah memiliki rasa disiplin dan kelakuan yang
baik, serta cenderung menghindari pencampuran kelas sosial seperti para
anak-anak yang orangtua nya berasal dari kelas bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar