Selasa, 27 Desember 2016

Riwayat hidup Immanuel Kant




Immanuel Kant lahir pada 22 April 1724 di Konigsberg, Prussia Timur. Keluarganya termasuk kaum pietis, sebuah sekte Protestan seperti sekte Quaqer dan Metodis awal. Orientasi etis Pietisme yang sangat kental dan tiadanya penekanan pada dogma teologis menadi sebuah ciri khas Kant dan factor determinan dalam filsafatnya. Setelah menyelesaikan kuliah di Universitas Konigsberg dan menjadi tutor di beberapa keluarga aristokrat, Kant mengajar di almamaternya itu. Dia menjadi dosen selama lima belas tahun : mengajar dan menulis tentang metafisika, logika, etika, dan sains-sains alam. Dalam sains, dia memberikan kontribusi yang signifikan tetapi pada masa itu tidak banyak diketahui, khususnya dalam fisika, astronomi, geologi, dan meteorologi.
Pada 1770, dia diangkat menjadi Guru Besar Logika dan Metafisika di Konigsberg, dan pada 1781 dia menerbitkan karya terpentingnya, Critique of Pure Reason. Karya ini membuka bidang-bidang studi dan masalah-masalah baru pada zaman ketika kebanyakan orang bersiap-siap untuk pension. Namun, bagi Kant, masa dua puluh tahun itu merupakan masa kerja keras tak kenal lelah disertai prestasi yang tak tertandingi.
Kepribadian kant, atau setidaknya karikatur tentangnya, cukup terkenal. Kebanyakan orang yang tidak mengenal kant tahu bahwa orang-orang di Konigsberg selalu melihatnya berjalan-jalan setiap sore pada jam yang sama. Konon, kehidupan kant sangat teratur seperti teraturnya kata kerja beraturan. Namun, seorang penulis jerman, johann Gottfried herder, memberikan gambaran kepribadian kant yang lebih mendekati kebenaran-tidak suka menonjolkan keilmuannya, Prussian, dan puritan :
            Saya sangat beruntung karena mengenal seorang filosof. Dia guru saya. Masa muda dan masa tua nya sarat dengan kebahagiaan. Dahinya yang lebar, seolah-olah dia ditakdirkan untuk terus berpikir, menunjukan kebahagiaan dan suka citanya yang sangat tenang. Kata-katanya yang kaya akan pengetahuan mengalir dari bibirnya. Dia suka melucu atau melontarkan humor-humor yang cerdas. Kuliah-kuliah yang disampaikannya sangat memikat. Dia membicarakan Leibniz, Wolff, Baumgarten, Crusius, dan Hume secara sangat fasih. Dia juga meneliti hukum-hukum alam temuan Newton, Kepler dan fisikawan-fisikawan lainnya. Dia sangat menguasai karya-karya terbaru Rousseau dan penemuan-penemuan mutahir dalam sains. Dia mengkaji semuanya dan senantiasa memaparkan pengetahuan tentang alam semesta dan moralitas manusia tanpa bias.
Sejarah manusia, sejarah alam semesta, sains, matematika, dan observasi menjadi sumber-sumber yang menghidupkan kuliah dan perbincangannya. Dia memperhatikan apapun yang perlu diketahui. Komplotan rahasia, sekte, prasangka, atau keinginan untuk terkenal sama sekali tidak dapat menggodanya dan memalingkannya sedikitpun dari komitmennya untuk menebarkan dan memancarkan kebenaran. Dia mendorong dan secara bijak memaksa orang lain untuk berpikir. Pikiran jahat asing bagi otaknya. Manusia ini, yang kepadanya saya menghaturkan keagungan rasa hormat dan terimakasih, adalah Immanuel Kant.
Immanuel Kant. 2005. Kritik Atas Akal Budi Praktis. Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar