Selasa, 27 Desember 2016

Teori Roda Warna tentang Cinta




             Pada tahun 1973, John Lee atau Lee JA dalam buku klassik-nya The Colors of Love, menganalogikan tipe cinta dengan teori tentang roda/lingkaran warna (color wheel/color circle), yakni sebuah ilustrasi abstrak tentang keterkaitan antara warna-warna primer, warna sekunder dan warna komplementer. Sama seperti ada tiga warna utama, Lee menjelaskan bahwa ada tiga tipe utama dari cinta, yaitu adalah Eros, Ludos dan Storge. Eros adalah perasaan cinta kepada seseorang yang dianggap paling ideal. Ludos menganggap cinta sebagai sebuah permainan, sedangkan storge menganggap cinta sebatas persahabatan.
              Sama halnya dengan analogi color wheel, cinta juga merupakan kombinasi antara Eros, Ludos dan Storge. Kombinasi tersebut antara lain;
  1. Mania (Eros + Ludos) = Cinta yang obsesif (Obsessive love);
  2. Pragma (Ludos + Storge) = Cinta yang realistis dan praktis (practical love);
  3. Agape (Eros + Storge) = Cinta tanpa pamrih (Selfless love)
Jadi, dalam analisis tersebut mengatakan bahwa kategori cinta itu sendiri ada 3 dimana ada cinta yang obsesif artinya dia terlalu terobsesif terhadap orang yang ia cintai sampai-sampai ia begitu mengidolakannya, ada cinta yang realitas dan praktis artinya cinta itu sendiri datang secara nyata dan tidak bertele-tele dan juga tidak membuat rumit pasngannya artinya cintanya itu praktis, dan ada kategori cinta tanpa pamrih artinya menerima pasangannya tanpa pamrih dan menerima setulus hatinya tanpa mengharapkan imbalan apapun dan pujian apapun dari orang lain benar-benar datang dari dalam hati yang tulus.
(Lee JA. 1973.colours of love.Toronto: NEWS PRESS).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar