Bahwa
tema utama sebagai pokok kajian epistemology adalah ilmu makrifat dan
pengetahuan yang dapat dijelaskan dalam dua cakupan utama berikut.
1. Cakupan
pokok bahasan epistemology adalah ilmu secara umum dan ilmu dalam pengertian
khusus. Ilmu itu sendiri memiliki istilah yang berbeda-beda dan setiapa istilah
menunjukan batasan dari pengetahuan itu. Istilah-istilah tersebut mencakup
berikut ini.
a. Makna
ilmu adalah mencakup segala hal-hal yang bersifat hakiki, sains, teknologi, keterampilan,
kemahiran, dan juga meliputi ilmu-ilmu seperti hudhuri, hushuli, ilmu Tuhan, ilmu para malaikat, dan ilmu manusia.
b.
Ilmu adalah kehadiran (hudhuri) dan segala bentuk penyingkapan.
Istilah kehadiran lebih umum digunakan dalam filsafat islam mencakup ilmu hushuli dan ilmu hudhuri.
c.
Ilmu yang dimaknai sebagai ilmu hushuli adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan ilmu logika (mantik).
d.
Ilmu adalah pembenaran (at-tashdiq) dan hukum yang meliputi
kebenaran yang diyakini dan belum diyakini.
e.
Ilmu ialah kebenaran dan keyakinan
yang bersesuaian dengan kenyataan dan realitas eksternal.
f.
Ilmu adalah keyakinan benar yang
bisa dibuktikan.
g.
Ilmu ialah kumpulan
proposisi-proposisi universal yang bersifat empirik.
2.
Apabila subjek epistemology adalah
ilmu dan makrifat, pertanyaan berikutnya adalah, dari sudut mana subjek ini
dibahas, karena ilmu dan makrifat juga dikaji dalam ontology, logika, dan
psikologi? Jawabannya adalah sisi-sisi yang berbeda bisa menjadi pokok bahasan
dalam setiap ilmu. Terkadang yang menjadi titik tekan adalah dari sisi hakikat
keberadaan ilmu. Sisi demikian juga menjadi salah satu pembahasan bidang
ontology dan filsafat.
Sisi
pengungkapan dan kesesuaian ilmu dengan realitas eksternal juga menjadi pokok
kajian epistemology, sementara aspek penyingkapan ilmu baru dengan perantaraan
ilmu-ilmu sebelumnya dan factor riil yang menjadi penyebab hadirnya
penginderaan dibahas dalam ilmu logika. Disi lain, ilmu psikologi mengkaji
subjek ilmu dari aspek pengaruh umur terhadap tingkatan dan pencapaian suatu
ilmu, sehingga sudut pandang pembahasan akan berpengaruh terhadap pemahaman
dalam rangka mendalami perbedaan-perbedaan ilmu.
Selain
itu, epistemology juga mengkaji kesesuaian dan probabilitas pengetahuan,
pembagian, observasi ilmu, dan batasan-batasan pengetahuan, sehingga
epistemology dapat dimaknai sebagai prosedur penyingkapan dan penginderaan
dalam rangka menyingkap suatu masalah yang dijadikan subjek dalam pencarian
ilmu.
(dari buku Filsafat Ilmu, Erliana hasan,
2011).
terimakasi sangat membantu ijin belajar ya
BalasHapus