Kamis, 15 Desember 2016

Keberagaman budaya Kab Lebak Banten



1.      Kabupaten lebak :
a.       Kasepuhan cisunsang,disana terdapat kebudayaan seren tahun atau perayaan panen yakni tradisi yang masih dipertahankan masyarakat secara turun menurun. Mempersembahkan tradisi ini merupakan perwujudan rasa syukur atas hasil panen padi yan diberikan oleh sang khalik. Upacara seren taun  merupakan ritual tahunan yang khusus digelar untuk memohon berkah serta memanjatkan rasa syukur atas pemberian alam agar hasil tahun panen mendatang lebih meningkat.
b.      Masyarakat adat baduy, masyarakat tradisional baduy terletak di desa kanekes kecamatan leuwi damar kabupaten lebak. Masyarakat tradisional baduy merupakan suku yang unik, yang terbagi dalam 2 bagian yaitu baduy luar dan baduy dalam, mereka hidup selaras dengan alam dan menghindari kehidupan dunia modern. Mereka tidak boleh sekolah, memelihara hewan yang berkakiempat, berpergian dengan kendaraan, menggunakan alat elektronik, dengan mata pencaharian utama masyarakatnya adalah bercocok tanam padi huma. Kekaguman untuk menggambarkan komunitas masyarakat tradisional baduy, tidak hanya pada masyarakat dan tata nilai budaya yang sampai saat ini masih dipertahankan keasliannya, mencerminkan bahwa masyarakat baduy hidup dan harmonis dengan alam dan lingkungannya. Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy.
Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak. Rumah tradisional masyarakat baduy sangat mempertahankan gaya arsitektur tradisional, bentuknya sederhana  tetapi menarik dengan letak tertata rapih yang menghadap utara-selatan mencerminkan bahwa masyarakat baduy peduli terhadap estetika alam dan lingkungan.
Kampong-kampung baduy luar mempunyai tugas menjaga dan melindungi keberadaan kampong baduy dalam. Ini dimaksudkan agar keutuhan nilai-nilai kebaduy-an tetap utuh dan lestari hingga akhir zaman, orang baduy meyakini,para orang tua di baduy dalam adalah “orang suci” yang sedang bertapa menjaga pancer bumi dan secara intensif melakukan komunikasi batin dengan Tuhan pencipta alam. Banyak orang dari luar yang datang ke Baduy Dalam untuk menyampaikan permintaan atau belajar ilmu kebatinan, karena orang baduy dalam sebagai orang suci, bersih. Kesucian dan kebersihan jiwa mereka dianggap bisa langsung berhbungan dengan Tuhan dan juga mampu merasakan getaran alam serta mampu membaca tanda-tanda zaman.
c.       Masyarakat adat citorek, masyarakat adat citorek memiliki karakteristik yang hampir sama yaitu masih mempertahankan nilai-nilai tradisi yang diwariskan oleh para sesepuhnya sebagai sarana dalam menyeimbangkan antara lingkungan kehidupan alam dan sosial masyarakat, hal ini diperlukan agar lingkungan alam dan budaya tetap terjaga sebagai suatu warisan kepada anak cucunya. Hal yang unik yang masih bisa di jumpai dimana masyarakat adatnya masih menjalani tradisi-tradisi ritual seperti neres, sedekah bumi, dan seren taun, dimana seren taun merupakan tradisi yang masih dilaksanakan di daerah adat kaolotan citorek. Secara geografis daerah ini berada di wilayah gubung halimun tepatnya dikecamatan cibeber kabupaten lebak yang dikawasan ini pula terdapat situs masa pra sejarah yaitu lebak si bedug.
Dikabupaten lebak terdapat tempat wisata yang menarik seperti pantai sawarna, pantai tanjung layar, pantai bagedur, pantai pasir putih suka hujan, pantai cihara, pantai karang taraje, pantai pulau manuk, pantai karang songsong, curug cihear, sungai cibeurang, arum jeram, sungai ciberang, lebak sibedug.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar