Rabu, 21 Desember 2016

Immanuel Kant ‘kritik atas akal budi praktis’ mengenai Eksistensi Tuhan sebagai dalil akal budi praktis murni



Dalam buku Immanuel Kant ‘kritik atas akal budi praktis’ dijelaskan mengenai Eksistensi Tuhan sebagai dalil akal budi praktis murni’ dimana berkaitan dengan moralitas dan kebahagiaan sebagai kebaikan tertinggi. Kebahagiaan merupakan kondisi seorang makhluk rasional di dunia ini, yang didalam segenap eksistensinya segala hal berjalan menurut harapan dan kehendakNya. Jadi eksistensi Tuhan berkaitan atau berhubungan erat dengan segala sikap atau moralitas saya dalam segala tindakan untuk mencapai suatu kebahagiaan.
            Eksistensi Tuhan sebagai sebab tertinggi sifat dasar manusia, dimana dalam melakukan tindakan dalam kehidupan saya diarahkan oleh sebuah hukum moralitas yang segala sikap yang diambil  berkaitan dengan konsekuensi terhadap sang pencipta. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa jika kita mengikuti tujuan akhir Tuhan ketika menciptakan dunia, kita harus menamainya bukan sebagai kebahagiaan mahluk rasional di dunia ini melainkan kita sebut dengan kebaikan tertinggi. Dengan demikian, hubungan antara moralitas dan kebahagiaan berkaitan dengan agar saya atau manusia lainnya layak memperoleh kebahagiaan yang mengandung standar untuk berpartisipasi dalam kehagiaan di tengah pencipta yang bijaksana.
 Hal diatas mendukung penjelasan yang dipaparkan oleh Agus Purwoko dalam buku filsafat jawa berkaitan dengan hubungan vertical antara manusia dengan Tuhannya. Dalam buku filsafat jawa menjelaskan bahwa manusia bertindak atas dasar kehendak dalang kehidupan yang mempunyai kekuatan diluar diri manusia, begitu pula dalam buku Immanuel Kant ini yang menyiratkan arti bahwa manusia bertindak atas dasar hukum moralitas yang memiliki konsekuensi dengan Tuhannya serta kebahagiaan yang ingi dicapainya. Hal itu menunjukan bahwa kepercayaan maupun hubungan antara manusia dengan Tuhannya berpengaruh besar terhadap apa yang dilakukan dalam kehidupan.
Berbicara mengenai kerelevanan pemaparan pada bahasan eksistensi Tuhan buku Immenuel Kant saya anggap hal itu relevan, saya sebagai manusia tentulah mengharapkan sebuah kebahagiaan. Untuk mencapai kelayakan memperoleh kebahagiaan tersebut tentunya saya harus memiliki panduan dalam bertindak atau berperilaku yakni berkaitan dengan moralitas. Seseorang yang berpanduan terhadap moralitas dalam bersikap di tengah masyarakat tentu masyarakat memperlakukan dengan baik pula. Sebagai manusia, saya tentunya mencoba berpikir rasional dalam memandang sesuatu dan dalam kehidupan yang berjalan ini saya pun memiliki keyakinan bahwa ada kekuatan besar yang berada diluar diri manusia dan menyelenggarakan dunia diluar batas kemampuan manusia, hal ini berkaitan dengan eksistensi Tuhan yang selalu berkaitan dengan segala apapun yang terjadi dalam kehidupan.
Berbicara mengenai kelebihan buku Immanuel Kant ini terletak pada pembahasannya yang memfokuskan pada akal budi praktis. Kant menuliskan setiap sub pembahasannya secara luas dan kompleks serta pembahasannya saling berkaitan satu sama lain. Namun dibalik itu, tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna, begitu pula dengan karya Immanuel kant ini tentulah memiliki kekurangan . Perlu diakui bahwa untuk memahami isi dari buku ini sebenarnya sedikit sukar. Hal itu mungkin dikarenakan buku Kritik Atas Budi Praktis merupakan buku terjemahan, buku aslinya sendiri berbahasa Jerman. Keterbatasan seseorang dalam mengungkapkan makna dalam  menerjemahkan buku ini, atau juga keterbatasan saya sendiri dalam mencerna kata-kata dalam buku ini yang menjadi penyebab kesukaran tersebut. Namun di dalam buku karya Immanuel Kant ini di bagian akhir-akhir halaman terdapat daftar istilah yang dapat membantu sekiranya pembaca tidak mengerti dengan istilah-istilah yang digunakan penulis.

3 komentar:

  1. Mbak buku yang mbak bahas itu buku immanuel kant yang sampul merah, apa hijau?

    BalasHapus