Dalam
buku Immanuel Kant ‘kritik atas akal budi praktis’ dijelaskan mengenai
Eksistensi Tuhan sebagai dalil akal budi praktis murni’ dimana berkaitan dengan
moralitas dan kebahagiaan sebagai kebaikan tertinggi. Kebahagiaan merupakan
kondisi seorang makhluk rasional di dunia ini, yang didalam segenap
eksistensinya segala hal berjalan menurut harapan dan kehendakNya. Jadi
eksistensi Tuhan berkaitan atau berhubungan erat dengan segala sikap atau
moralitas saya dalam segala tindakan untuk mencapai suatu kebahagiaan.
Eksistensi Tuhan sebagai sebab
tertinggi sifat dasar manusia, dimana dalam melakukan tindakan dalam kehidupan
saya diarahkan oleh sebuah hukum moralitas yang segala sikap yang diambil berkaitan dengan konsekuensi terhadap sang
pencipta. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa jika kita mengikuti tujuan akhir
Tuhan ketika menciptakan dunia, kita harus menamainya bukan sebagai kebahagiaan
mahluk rasional di dunia ini melainkan kita sebut dengan kebaikan tertinggi.
Dengan demikian, hubungan antara moralitas dan kebahagiaan berkaitan dengan
agar saya atau manusia lainnya layak memperoleh kebahagiaan yang mengandung
standar untuk berpartisipasi dalam kehagiaan di tengah pencipta yang bijaksana.
Hal diatas mendukung penjelasan yang dipaparkan
oleh Agus Purwoko dalam buku filsafat jawa berkaitan dengan hubungan vertical
antara manusia dengan Tuhannya. Dalam buku filsafat jawa menjelaskan bahwa
manusia bertindak atas dasar kehendak dalang kehidupan yang mempunyai kekuatan
diluar diri manusia, begitu pula dalam buku Immanuel Kant ini yang menyiratkan
arti bahwa manusia bertindak atas dasar hukum moralitas yang memiliki
konsekuensi dengan Tuhannya serta kebahagiaan yang ingi dicapainya. Hal itu menunjukan
bahwa kepercayaan maupun hubungan antara manusia dengan Tuhannya berpengaruh
besar terhadap apa yang dilakukan dalam kehidupan.
Berbicara
mengenai kerelevanan pemaparan pada bahasan eksistensi Tuhan buku Immenuel Kant
saya anggap hal itu relevan, saya sebagai manusia tentulah mengharapkan sebuah
kebahagiaan. Untuk mencapai kelayakan memperoleh kebahagiaan tersebut tentunya
saya harus memiliki panduan dalam bertindak atau berperilaku yakni berkaitan
dengan moralitas. Seseorang yang berpanduan terhadap moralitas dalam bersikap
di tengah masyarakat tentu masyarakat memperlakukan dengan baik pula. Sebagai
manusia, saya tentunya mencoba berpikir rasional dalam memandang sesuatu dan
dalam kehidupan yang berjalan ini saya pun memiliki keyakinan bahwa ada
kekuatan besar yang berada diluar diri manusia dan menyelenggarakan dunia
diluar batas kemampuan manusia, hal ini berkaitan dengan eksistensi Tuhan yang
selalu berkaitan dengan segala apapun yang terjadi dalam kehidupan.
Berbicara
mengenai kelebihan buku Immanuel Kant ini terletak pada pembahasannya yang
memfokuskan pada akal budi praktis. Kant menuliskan setiap sub pembahasannya
secara luas dan kompleks serta pembahasannya saling berkaitan satu sama lain.
Namun dibalik itu, tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna, begitu pula
dengan karya Immanuel kant ini tentulah memiliki kekurangan . Perlu diakui
bahwa untuk memahami isi dari buku ini sebenarnya sedikit sukar. Hal itu
mungkin dikarenakan buku Kritik Atas Budi Praktis merupakan buku terjemahan,
buku aslinya sendiri berbahasa Jerman. Keterbatasan seseorang dalam
mengungkapkan makna dalam menerjemahkan
buku ini, atau juga keterbatasan saya sendiri dalam mencerna kata-kata dalam
buku ini yang menjadi penyebab kesukaran tersebut. Namun di dalam buku karya
Immanuel Kant ini di bagian akhir-akhir halaman terdapat daftar istilah yang
dapat membantu sekiranya pembaca tidak mengerti dengan istilah-istilah yang
digunakan penulis.
Mbak buku yang mbak bahas itu buku immanuel kant yang sampul merah, apa hijau?
BalasHapusYang sampul merah mas
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus