Jika
Agus Purwoko dalam bukunya yang berjudul 'Gunungan' nilai-nilai filsafat jawa memandang bahwa manusia dan alam semesta merupakan
wujud hidup dari adanya Tuhan, Hume menyatakan bahwa tiada bukti yang
membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Menurut
saya, walupun manusia tidak dapat melihat wujud adanya Tuhan, tetapi adanya manusia
dengan berbagai bentuk dan karakter serta adanya alam semesta yang begitu
kompleks membuktikan bahwa ada sebuah kekuatan besar yang luar biasa diluar
diri manusia. Dan kekuatan besar yang luar biasa itu saya sebut dengan Tuhan.
Berbicara
tentang kehidupan tentu tidak bisa dilepaskan dari penderitaan atau kejahatan.
Terdapat satu pandangan cukup menarik untuk dikemukakan bahwa kehidupan dan
kejahatan merupakan satu mata uang yang berbeda muka. Pandangan itu
mempersoalkan tentang mengapa ada kejahatan di dunia ini, padahal kita tahu
bahwa ada Allah yang maha baik dan maha kuasa. Dalam pemahaman orang biasa,
masalah ini berbunyi : “seandainya ada Allah yang baik, pasti tidak pernah
terjadi keganasan perang, penderitaan, siksaan dan kematian”. Hal itu dirumuskan
oleh Thomas Aquinas dalam Leahy,1993:270 dalam bentuk suatu pemikiran yakni,
Seandainya Allah ada, tidak akan ada satu tempat pun dimana kejahatan
ditemukan. Padahal kejahatan ditemukan di dunia, maka Allah tidak ada.
Pemikiran ini memuat sebuah gagasan tentang Allah sebaga ada yang tak terhingga
baiknya dan Maha Kuasa. Sebagai ada yang baik Ia tidak boleh mengizinkan
kejahatan, dan sebagai yang Mahakuasa, Ia harus dapat menghalangi. Itulah
sebabnya mengapa kenyataan kejahatan dan adanya Allah nampak tidak dipadukan.
Pandangan
Hume dan pandangan tersebut diatas pun
didukung oleh salah satu naskah klasik dari Epikuros sebagai hasil penelaahan
yang dituliskan oleh Erliana hasan sebagai penulisbuku Filsafat Ilmu sehingga
memiliki makna “ Allah mau meniadakan kejahatan tetapi tidak dapat, atau Ia dapat
tetapi tidak mau, atau Ia tidak mau dan tidak dapat atau Allah mau dan dapat.
Jika Ia mau tetapi tidak dapat, maka Ia tidak berdaya, hal ini tidak ditemukan
pada Allah. Jika Ia dapat tetapi tidak mau, maka Ia buruk hati, hal ini pun
tidak terdapat pada Allah. Jika Ia tidak mau dan juga tidak mampu, maka Ia
sekaligus buruk hati dan tak berdaya, artinya Ia bukan Allah, jika Ia mau dan
mampu itulah yang tepat untuk Allah maka dari manakah asalnya kejahatan, dan mengapa
Ia tidak meniadakan? Jadi, harus diakui bahwa tidak ada Allah”.
Pernyataan
lain pun dinyatakan oleh Roger Ikor yang memberikan sambutan tidak kalah jujur
dan keras antara lain menyatakan, saya tidak akan berpanjang-panjang, tetapi
saya akan berbicara sekeras-kerasnya dan segigih mungkin. Kejahatan selalu ada,
ini sebuah fakta. Dengan membabi buta ia membabat baik yang tak bersalah maupun
yang bersalah. Ia menimpa anak-anak. Itu saja sudah cukup. Masalahnya telah
beres, taka da seorangpun yang akan membebaskan derita seorang anak kecil yang
tak bersalah betul, tidak ada selain fakta bahwa Ia tidak ada.
Hume
berpendapat bahwa tiada bukti yang dapat dibuktikan bahwa Tuhan
menyelenggarakan dunia, sedangkan Agus Purwoko dalam bukunya memandang bahwa Tuhan
mengatur dunia dan kehidupan manusia. Menurut saya, adanya kekuatan besar
diluar diri manusia itu berpengaruh terhadap kehidupan manusia di dunia dan
segala broplematikanya. Dalam kitab atau pedoman agama islam, banyak pertanyaan
sejarah dan kejadian-kejadian besar serta menggambarkan kejadian masa depan
dunia yang sudah banyak terbukti memperlihatkan bahwa kehidupan dunia sudah
terstruktur mengenai segala yang terjadi dan kekuatan besar diluar diri manusia
itulah yang mengaturnya.
Dewasa
ini, manusia dengan segala konsepannya memang mampu menciptakan berbagai
teknologi canggih dan digunakan untuk eksistensi kehidupan. Namun dibalik itu,
manusia mampu berpikir begitu luar biasa karena mempunyai otak yang terdiri
dari ribuan sel yang membuat manusia memiliki daya pikir yang hebat. Adakah
manusia yang mampu menciptakan otak yang begitu luar biasa? Itu berarti ada
kekuatan besar diluar diri manusia yang menyelenggarakan dan mengendalikan
dunia begitu pula manusianya yang berpengaruh besar terhadap terciptanya dunia
yang harmonis atau bahkan justru membuat kehancuran dunia.
Kelebihan
buku filsafat barat yang ditulis Dr.Zubaedi diatas terlihat pada pembahasan
yang cukup kompleks yang memaparkan pembahasan dari para filsuf atau
tokoh-tokoh filsafat barat dengan berbagai pandangannya dalam memaknai dan
memandang sesuatu. Dalam buku tersebut dipaparkan pula perbedaan-perbedaan
pandangan mengenai berbagai pembahasan yang bersangkutan sehingga terlihat
fokus-fokus pembahasan atau pandangan dari masing-masing tokoh yang dituliskan.
Adapun
kekurangan buku tersebut menurut saya sebagai pembaca awam adalah buku tersebut
sukar untuk dimengerti dan pembahasan yang cukup berat karena memang buku
filsafat barat ini merupakan buku terjemahan . sehingga untuk memahami isi buku
tersebut perlu waktu cukup lama, mungkin karena kemampuan penerjemah yang belum
dapat menuliskan makna isi tersebut atau karena keterbatasan kemampuan saya
sebagai pembaca yang belum mampu memahami isi buku “Filsafat Barat” dari logika
baru Rene Descartes hingga revolusi sains ala Thomas Kuhn tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar