Rabu, 21 Desember 2016

Pandangan Hume dalam buku : Filsafat Barat dari logika baru Rene Descartes hingga revolusi sains ala Thomas Kuhn dan Pandangan yang mendukungnya



Jika Agus Purwoko dalam bukunya yang berjudul 'Gunungan' nilai-nilai filsafat jawa  memandang bahwa manusia dan alam semesta merupakan wujud hidup dari adanya Tuhan, Hume menyatakan bahwa tiada bukti yang membuktikan bahwa Tuhan itu ada.  Menurut saya, walupun manusia tidak dapat melihat wujud adanya Tuhan, tetapi adanya manusia dengan berbagai bentuk dan karakter serta adanya alam semesta yang begitu kompleks membuktikan bahwa ada sebuah kekuatan besar yang luar biasa diluar diri manusia. Dan kekuatan besar yang luar biasa itu saya sebut dengan Tuhan.
Berbicara tentang kehidupan tentu tidak bisa dilepaskan dari penderitaan atau kejahatan. Terdapat satu pandangan cukup menarik untuk dikemukakan bahwa kehidupan dan kejahatan merupakan satu mata uang yang berbeda muka. Pandangan itu mempersoalkan tentang mengapa ada kejahatan di dunia ini, padahal kita tahu bahwa ada Allah yang maha baik dan maha kuasa. Dalam pemahaman orang biasa, masalah ini berbunyi : “seandainya ada Allah yang baik, pasti tidak pernah terjadi keganasan perang, penderitaan, siksaan dan kematian”. Hal itu dirumuskan oleh Thomas Aquinas dalam Leahy,1993:270 dalam bentuk suatu pemikiran yakni, Seandainya Allah ada, tidak akan ada satu tempat pun dimana kejahatan ditemukan. Padahal kejahatan ditemukan di dunia, maka Allah tidak ada. Pemikiran ini memuat sebuah gagasan tentang Allah sebaga ada yang tak terhingga baiknya dan Maha Kuasa. Sebagai ada yang baik Ia tidak boleh mengizinkan kejahatan, dan sebagai yang Mahakuasa, Ia harus dapat menghalangi. Itulah sebabnya mengapa kenyataan kejahatan dan adanya Allah nampak tidak dipadukan.
Pandangan Hume dan pandangan tersebut  diatas pun didukung oleh salah satu naskah klasik dari Epikuros sebagai hasil penelaahan yang dituliskan oleh Erliana hasan sebagai penulisbuku Filsafat Ilmu sehingga memiliki makna “ Allah mau meniadakan kejahatan tetapi tidak dapat, atau Ia dapat tetapi tidak mau, atau Ia tidak mau dan tidak dapat atau Allah mau dan dapat. Jika Ia mau tetapi tidak dapat, maka Ia tidak berdaya, hal ini tidak ditemukan pada Allah. Jika Ia dapat tetapi tidak mau, maka Ia buruk hati, hal ini pun tidak terdapat pada Allah. Jika Ia tidak mau dan juga tidak mampu, maka Ia sekaligus buruk hati dan tak berdaya, artinya Ia bukan Allah, jika Ia mau dan mampu itulah yang tepat untuk Allah maka dari manakah asalnya kejahatan, dan mengapa Ia tidak meniadakan? Jadi, harus diakui bahwa tidak ada Allah”.  
Pernyataan lain pun dinyatakan oleh Roger Ikor yang memberikan sambutan tidak kalah jujur dan keras antara lain menyatakan, saya tidak akan berpanjang-panjang, tetapi saya akan berbicara sekeras-kerasnya dan segigih mungkin. Kejahatan selalu ada, ini sebuah fakta. Dengan membabi buta ia membabat baik yang tak bersalah maupun yang bersalah. Ia menimpa anak-anak. Itu saja sudah cukup. Masalahnya telah beres, taka da seorangpun yang akan membebaskan derita seorang anak kecil yang tak bersalah betul, tidak ada selain fakta bahwa Ia tidak ada. 
Hume berpendapat bahwa tiada bukti yang dapat dibuktikan bahwa Tuhan menyelenggarakan dunia, sedangkan Agus Purwoko dalam bukunya memandang bahwa Tuhan mengatur dunia dan kehidupan manusia. Menurut saya, adanya kekuatan besar diluar diri manusia itu berpengaruh terhadap kehidupan manusia di dunia dan segala broplematikanya. Dalam kitab atau pedoman agama islam, banyak pertanyaan sejarah dan kejadian-kejadian besar serta menggambarkan kejadian masa depan dunia yang sudah banyak terbukti memperlihatkan bahwa kehidupan dunia sudah terstruktur mengenai segala yang terjadi dan kekuatan besar diluar diri manusia itulah yang mengaturnya.
Dewasa ini, manusia dengan segala konsepannya memang mampu menciptakan berbagai teknologi canggih dan digunakan untuk eksistensi kehidupan. Namun dibalik itu, manusia mampu berpikir begitu luar biasa karena mempunyai otak yang terdiri dari ribuan sel yang membuat manusia memiliki daya pikir yang hebat. Adakah manusia yang mampu menciptakan otak yang begitu luar biasa? Itu berarti ada kekuatan besar diluar diri manusia yang menyelenggarakan dan mengendalikan dunia begitu pula manusianya yang berpengaruh besar terhadap terciptanya dunia yang harmonis atau bahkan justru membuat kehancuran dunia.
Kelebihan buku filsafat barat yang ditulis Dr.Zubaedi diatas terlihat pada pembahasan yang cukup kompleks yang memaparkan pembahasan dari para filsuf atau tokoh-tokoh filsafat barat dengan berbagai pandangannya dalam memaknai dan memandang sesuatu. Dalam buku tersebut dipaparkan pula perbedaan-perbedaan pandangan mengenai berbagai pembahasan yang bersangkutan sehingga terlihat fokus-fokus pembahasan atau pandangan dari masing-masing tokoh yang dituliskan.
Adapun kekurangan buku tersebut menurut saya sebagai pembaca awam adalah buku tersebut sukar untuk dimengerti dan pembahasan yang cukup berat karena memang buku filsafat barat ini merupakan buku terjemahan . sehingga untuk memahami isi buku tersebut perlu waktu cukup lama, mungkin karena kemampuan penerjemah yang belum dapat menuliskan makna isi tersebut atau karena keterbatasan kemampuan saya sebagai pembaca yang belum mampu memahami isi buku “Filsafat Barat” dari logika baru Rene Descartes hingga revolusi sains ala Thomas Kuhn tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar